Berantas.id, Tolitoli – Warga dan pengendara dihimbau untuk bisa melewati jalur alternatif di Tambun – Bilo dan sebaliknya di Kecamatan Ogodeide, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah.
Jalur ini dikenal sebagai rute alternatife jika kondisi jalan trans Sulawesi di Bambuan terdampak banjir terutama pada musim hujan yang sering menyebabkan kondisi jalan ruas tolitoli -buol menjadi licin dan berbahaya.
Jalur alternatif Tambun – Bilo di Kecamatan Ogodeide, kerap menjadi pilihan pengendara untuk menghindari kemacetan dilokasi proyek di dusun Bambuan.
General supervisor PT Anugerah Karya Agra Sentosa (AKAS), Roy, dalam keterangannya terkait jalur di wilayah Ogodeide masih relatif aman untuk dilalui kendaraan jika kondisi jalur utama di dusun Bambuan dalam kondisi banjir. Saran itu disampaikanya untuk menghindari pengendara terjebak kemacetan saat akan melintasi dijalur utama Bambuan yang saat ini masih dalam tahap pekerjaan.
“Pengendara di himbau bisa melewati jalur alternatife di wilayah Kecamatan Ogodeide jika jalur utama jalan Bambuan dalam kondisi hujan dan terendam banjir. Kondisi Jalur utama Bambuan, saat ini masih tahap kontruksi pembebanan atau preloading” kata Roy secara singkat belum lama ini.
Seperti di beritakan jalan trans sulawesi dusun Bambuan kembali terendam banjir, jika banjir semakin tinggi dan tidak dapat di lalui maka jalur Tambun – Bilo menjadi jalur alternatif menuju ke kota Tolitoli dan sebaliknya, meskipun dari segi jarak rute tersebut relatif lebih jauh.
Kepada pengendara yang melintas di Jalan Trans Sulawesi di Dusun Bambuan, Desa Ogomatanang, Kecamatan Lampasio, agar berhati-hati. Sebab, kondisi jalan di jalur tersebut sangat licin dan masih tahap pembebanan atau preloading.
Saat ini, kondisi jalan tersebut sudah bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat, namun baru satu arah sehingga kendaraan secara bergantian lewat baik dari arah kota Palu menuju kota Tolitoli maupun sebaliknya diminta untuk berhati-hati.
Sejak terendam banjir, kendaraan yang mengantri di kawasan tersebut cukup padat sehingga terjadi penumpukan kendaraan. Meskipun ada jalur alternatif melalui Desa Buga, namun akan menyita waktu lebih banyak bagi para pengendara dibanding melalui jalur trans Sulawesi di Desa Ogomatanang, jika ingin menuju ke Kota Palu atau pun sebaliknya.
PPK 1.3 BPJN SULTENG, M.Ari Subadrah, ST.MT “Mudah-mudahan perbaikannya cepat terselesaikan agar bisa segera dilewati kendaraan,” ujarnya.
Seperti diketahui, jika hujan mengguyur wilayah Lampasio dan sekitaranya dengan intensitas curah hujan sangat lebat, jalan trans Sulawesi di Dusun Bambuan, Desa Ogomatanang, kerap mengalami banjir setinggi lutut orang dewasa akibat melubernya air dari hulu sungai Maibua. Sehingga, arus kendaraan tidak bisa melewati kawasan tersebut.
Pekerjaan jalan di dusun Bambuan yang terdampak banjir, membuat jalur Poros Silondou menuju Kota Tolitoli maupun sebaliknya sempat terganggu, akibatnya sejumlah kendaraan roda empat yang menerobos sempat terjebak akibat melintasi jalan lumpur yang masih dalam tahap prabeban.
Kondisi itu, akibat kedua sisi jalan yang biasa dilewati oleh sejumlah kendaraan, ikut terendam banjir. Sehingga pengendara yang melintas, melewati jalan yang masih dalam tahap penimbunan atau preloading konvensional oleh pihak kontraktor pelaksana.
PPK 1.3 Provinsi Sulawesi Tengah, M Ari Subdra ST, MT, dalam keteranganya yang diberitakan sebelumnya disampaikan saat ini kondisinya sedang dilakukan penambahan sejumlah alat kelokasi Bambuan untuk memulihkan kondisi jalan dan membantu sejumlah kendaraan yang terjebak lumpur.
“Kondisi itu memang yang dilalui mereka, Saat ini kan kondisi yang di existing untuk yang tahapan Preloading. Jadi memang sebenarnya, tidak boleh dilewati di sana karena kondisinya untuk preloading tidak boleh dilewati. Cuman karena kanan kirinya banjir, mereka-mereka itu lewat yang di situ” jelasnya.
Untuk segmen khusus Bambuan ini, selain dilakukan penimbunan dan meninggikan badan jalan dengan menggunakan teknologi matras bambu, juga dilakukan pemasangan box culvert dengan penampangnya berukuran 2×2 meter sebanyak 7 titik dan box culvert ukuran 3×4 sehingga pembuangan air lebih cepat surut jika sewaktu-waktu terjadi banjir.
Tahun 2022 lalu, paket penanganan untuk ruas Batas Kota Tolitoli dan Silondou ini di kerjakan oleh PT Anugerah Karya Agra Sentosa atau AKAS dengan total nilai kontrak sebesar Rp243,230.412.300 yang berumber dari APBN SBSN tahun anggaran 2022-2024.
Pada paket ini PPK 1.3 dibawah kendali Satker PJN wilayah 1 Provinsi Sulawesi Tengah bersama penyedia jasa PT AKAS menangani pekerjaan preservsi jalan dengan total panjang penanganan efektif kurang lebih 34,1 km, yang meliputi pekerjaan sebagai berikut.
*Pelebaran jalan menuju *standar sejauh 27,13 km
*Rutin jalan sejauh 20,16 km
*Rutin kondisi jalan sejauh 2,06 km pada tahun anggaran 2022 lalu dan 14,06 km untuk *Penanganan tahun anggaran 2023
*Rehab minor jalan 0,95 km yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2024
*Preventif jalan dan jembatan sejauh 5,98 km
*Penanganan khusus segmen 1 Bambuan sejauh 1,167 Km
*Penanganan khusus segmen 2 Bambuan sejauh 2,083 Km.
Dengan ditanganinya segmen khusus Bambuan yang masuk dalam paket kegiatan Preservasi jalan Bts Kota Tolitoli-Silondou , waktu tempuh transportasi darat makin pendek sehingga pergerakan ekonomi di wilayah penghasil cengkeh itu menjadi lebih maksimal. ***