“Keindahan Jembatan Poboya Jadi Destinasi Wisata Dadakan di Kota Palu”

Berantas.id, Palu – Keindahan jembatan Poboya Kawatuna kini menjadi salah satu destinasi wisata dadakan di Kota Palu.

Jembatan yang baru diresmikan ini awalnya dirancang sebagai akses penting yang menghubungkan sejumlah wilayah, seperti Jalan Soekarno Hatta, Huntap Talise, Tondo, dan kawasan perbukitan Kawatuna.

Namun, keindahan alam di sekitar jembatan tersebut membuatnya cepat populer di kalangan masyarakat setempat sebagai tempat untuk bersantai, berfoto, dan menikmati pemandangan.

Sejak dibuka untuk umum, Jembatan Poboya Kawatuna menarik perhatian warga, terutama mereka yang ingin menikmati pemandangan sawah dan perbukitan di sekitar area tersebut.

Ridwan, salah seorang warga yang datang bersama keluarganya, mengaku bahwa jembatan ini menjadi salah satu tempat favoritnya.

“Pemandangannya indah, ada sawah yang hijau, dan suasananya sangat tenang. Kami sering datang ke sini untuk bersantai,” kata Ridwan, Minggu 29 September 2024.

Tak hanya menjadi penghubung jalan utama, Jembatan Poboya Kawatuna juga menjadi pusat berkumpul bagi anak-anak muda.

Mereka sering datang untuk berfoto di atas jembatan sambil menikmati keindahan alam yang disajikan.

Foto Ist

Di akhir pekan, tempat ini ramai dikunjungi warga dari sekitar jembatan dan dalam Kota Palu, menjadikannya salah satu lokasi favorit bagi penggemar fotografi.

Apriyanto, seorang pedagang pentol keliling, mengaku senang karena dagangannya laris berkat ramainya pengunjung di jembatan tersebut.

“Sejak jembatan ini dibuka, banyak orang yang singgah untuk selfie dan jajan. Pendapatan saya meningkat, apalagi di hari Minggu, di mana banyak anak muda berkumpul di sini,” ungkapnya.

Jembatan Poboya Kawatuna merupakan bagian dari proyek rekonstruksi jalan lingkar dalam Kota Palu yang dikerjakan oleh PT Bumi Karsa.

Proyek ini juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan didanai oleh program Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL).

Selain pembangunan jembatan, proyek ini mencakup rekonstruksi jalan sepanjang 28,5 kilometer, dengan fokus pada perbaikan infrastruktur yang rusak akibat gempa bumi pada 2018.

Jembatan ini tidak hanya memfasilitasi mobilitas masyarakat, tetapi juga berdampak pada peningkatan ekonomi lokal.

Dengan adanya jembatan ini, kawasan Kawatuna dan sekitarnya menjadi lebih mudah diakses, sehingga berpotensi meningkatkan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

Para pedagang kecil di sekitar jembatan, seperti Apriyanto, merasakan dampak positif dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang datang ke lokasi ini.

Seiring dengan viralnya Jembatan Poboya Kawatuna sebagai lokasi wisata dadakan, banyak pihak yang mulai melihat potensi pariwisata di kawasan ini.

Keindahan alam yang ditawarkan serta aksesibilitas yang baik menjadikan jembatan ini sebagai lokasi ideal untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai destinasi wisata Kota Palu.

Pemerintah daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan fasilitas pendukung bagi wisatawan yang berkunjung.

Dengan pemandangan yang indah dan fasilitas yang semakin berkembang, Jembatan Poboya Kawatuna diprediksi akan menjadi salah satu ikon wisata baru di Kota Palu.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *