Berantas.id,Sulawesi Tengah – Jalan Nasional Sulawesi Tengah keseluruhan tercatat memiliki tingkat kemantapan sebesar 97,40 persen hingga akhir 2024. Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, Dadi Muradi, dalam rangka persiapan menghadapi arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Kondisi kemantapan jalan nasional di Sulawesi Tengah saat ini mencapai 97,40 persen. Hanya 61,3 kilometer atau 2,60 persen jalan yang berada dalam kondisi tidak mantap,” kata Dadi dalam keterangan di Palu, Senin, 30 Desember 2024.
Dari survei yang dilakukan pada semester II tahun ini, total panjang jalan nasional di Sulawesi Tengah mencapai 2.300,825 kilometer, sementara jembatan memiliki panjang keseluruhan 15.769,59 meter.
Dadi mengungkapkan bahwa kondisi kemantapan jembatan baru mencapai 69,86 persen, dengan 30,14 persen atau 6.805 meter dalam kondisi tidak mantap.
Dalam upaya mendukung kelancaran arus mudik dan liburan akhir tahun, BPJN Sulawesi Tengah telah menyiapkan 28 posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang tersebar di empat wilayah.
Posko ini berada di bawah kendali Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) wilayah I hingga IV.
“Satker wilayah I memiliki sembilan posko, wilayah II lima posko, wilayah III enam posko, dan wilayah IV delapan posko. Setiap posko dilengkapi tempat istirahat, fasilitas ibadah, toilet, dan makanan ringan,” jelas Dadi.
Ia menambahkan bahwa posko juga dilengkapi dengan alat berat dan material yang siap digunakan untuk menangani kerusakan jalan, longsoran, atau dampak cuaca buruk yang berpotensi mengganggu arus lalu lintas.
Kesiapan posko dan infrastruktur jalan nasional di Sulawesi Tengah telah ditinjau langsung oleh Kepala BPJN Sulteng bersama tim.
Peninjauan ini mencakup jalur strategis Trans Sulawesi dan area rawan longsor. Selain memastikan kondisi jalan aman dilalui, tim juga mengevaluasi rambu lalu lintas, penerangan jalan, dan fasilitas di posko Nataru.
“Kami pastikan semua jalur utama Trans Sulawesi dalam kondisi layak. Posko juga disiapkan untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan dengan layanan informasi dan pengaduan terkait kondisi jalan,” ungkap Dadi.
Selain itu, fasilitas di posko mencakup logistik konsumsi, pelayanan kesehatan, dan ruang ibadah, yang diharapkan dapat membantu para pengguna jalan selama masa liburan.
Pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan di Sulawesi Tengah menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.
Jalan nasional di wilayah ini memegang peranan penting sebagai jalur penghubung utama yang menghubungkan berbagai daerah di Sulawesi.
Dengan capaian tingkat kemantapan jalan sebesar 97,40 persen, BPJN Sulawesi Tengah optimistis dapat menjaga kelancaran mobilitas masyarakat sekaligus mendukung aktivitas ekonomi selama periode Natal dan Tahun Baru.
“Kesiapan ini tidak hanya untuk momen liburan akhir tahun, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,” tutup Dadi.***