Berantas.id, Sulawesi Tengah – Pembangunan infrastruktur jalan nasional di Sulawesi Tengah terus menunjukkan perkembangan signifikan. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Roy Rizali Anwar, mengungkapkan bahwa tingkat kemantapan jalan nasional di provinsi ini telah mencapai 97,8 persen, angka yang menandakan kondisi jaringan jalan di Bumi Tadulako semakin baik dan siap menopang pertumbuhan ekonomi daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan Roy dalam kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ke Sulawesi Tengah, Selasa (30/9/2025), yang turut dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid beserta jajaran pemerintah provinsi.
Tantangan ODOL Masih Jadi Ancaman
Meski angka kemantapan jalan nasional sangat tinggi, Roy menegaskan masih ada tantangan besar yang membayangi, yakni maraknya kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL).
“Kendaraan dengan dimensi dan muatan berlebih terbukti mempercepat kerusakan jalan. Hal ini banyak terjadi di ruas-ruas yang dilalui kendaraan tambang. Jika tidak dikendalikan, capaian kemantapan ini akan cepat turun,” ujarnya.
Roy menambahkan bahwa penanganan ODOL memerlukan sinergi berbagai pihak, mulai dari aparat penegak hukum, pemerintah daerah, hingga kesadaran pelaku usaha transportasi.
Inovasi Pemeliharaan Jalan
Dalam kesempatan itu, Roy juga mengapresiasi langkah terobosan pemerintah daerah yang melibatkan sektor swasta dalam pemeliharaan jalan nasional. Skema yang diterapkan adalah pihak swasta ikut mendanai perbaikan jalan, dengan imbalan berupa izin perlintasan di ruas yang mereka rawat.
Data Infrastruktur: Jalan dan Jembatan
Berdasarkan data Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, panjang jalan nasional terbagi ke dalam empat lintas utama:
– Lintas Barat: 808,99 km
– Lintas Tengah: 597,18 km
– Lintas Timur: 809,15 km
– Lintas Penghubung: 146,29 km
Selain itu, Sulteng juga memiliki 1.060 jembatan dengan total panjang 22.574,59 meter. Pada semester II tahun 2024, kemantapan jalan tercatat sebesar 97,38 persen, sedangkan jembatan baru mencapai 69,61 persen. Masih ada sekitar 2,62 persen jalan serta 30,39 persen jembatan yang memerlukan perbaikan dan peningkatan kualitas.
Menyambung Negeri Lewat Jalan Mantap
Roy menegaskan bahwa kualitas jalan nasional harus dijaga secara berkelanjutan, karena infrastruktur merupakan tulang punggung mobilitas masyarakat, distribusi barang, hingga daya saing daerah.
Dengan capaian 97,8 persen kemantapan, Sulawesi Tengah diharapkan menjadi contoh bagaimana infrastruktur jalan dapat menjadi motor penggerak pembangunan wilayah, sekaligus wujud nyata dari semangat Menyambung Negeri. (B1)