BERANTAS.ID, Sulawesi Tengah – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN Sulawesi Tengah) melalui PPK 3.2 Satker PJN Wilayah III saat ini tengah melaksanakan proyek preservasi jalan nasional Ampana-Pagimana yang mencakup segmen jalan Ampana-Balingara-Bunta-Pagimana.
Proyek ini dimulai dengan kontrak pada 19 Januari dan pelaksanaan pekerjaan sejak 20 Januari 2024 hingga berakhir pada bulan Desember mendatang.
Proyek preservasi ini mencakup penanganan efektif sepanjang 1,8 km dari segmen jalan nasional Ampana-Balingara-Bunta-Pagimana untuk tahun anggaran 2024.
Preservasi jalan Ampana-Balingara-Bunta-Pagimana
Dalam pelaksanaan kegiatan preservasi jalan tersebut, PPK 3.2 Provinsi Sulawesi Tengah menggandeng penyedia jasa PT Berkat Rahmat Sejati dengan nilai kontrak sebesar Rp12.456.809.600.
Penanganan preservasi segmen jalan nasional Ampana-Balingara-Bunta-Pagimana, mencakup berbagai aspek pemeliharaan dan rehabilitasi jalan diantaranya :
* Pemeliharaan rutin jalan: 36,55 km
* Pemeliharaan Kondisi jalan: 117,63 km
* Penunjangan/Holding: 5,5 km
* Rehabilitasi Minor Jalan: 1 km
* Rehabilitasi Mayor Jalan: 0,8 km
* Penanganan Drainase: 0,02 km
* Pemeliharaan Berkala Jembatan: 66,3 m
* Pemeliharaan Rutin Jembatan: 1.622,67 m
Kasatker PJN Wilayah III, Dian Maulana, ST,.MT, melalui PPK 3.2 Provinsi Sulawesi Tengah, Windunoto Abisetyo, ST, MT, membeberkan bahwa penanganan preservasi segmen jalan nasional Ampana-Balingara-Bunta-Pagimana, tengah dikebut secara sporadis yang membentang sejauh 161,47 Km.
Penanganan itu, kata Windu, dengan melakukan sejumlah item penanganan pemeliharaan jalan dan jembatan untuk menjaga kondisi layanan dan meningkatkan kualitas jalan nasional sehingga arus lalu lintas pengendara berjalan dengan lancar.
“Untuk panjang jalan yang ditangani secara efektif, tahun anggaran 2024 ini dilaksanakan sejauh 1,8 km, dengan capaian progress fisik sebesar 52,76% dari rencana 40,06% dengan deviasi +12,71%. Untuk progress keuangan, saat ini baru mencapai 45,9%.” kata Windu kepada Trilogi Senin 22 Juli 2024.
Windu berharap dengan terlaksananya kegiatan preservasi jalan nasional Ampana-Balingara-Bunta-Pagimana ini, akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan, yaitu dengan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jalan,” ujarnya.
Menurut Windu, pelaksanaan proyek ini tidak dapat dipungkiri bahwa ada tantangan yang harus dihadapi. Kondisi cuaca sering kali menjadi kendala utama yang dapat menghambat progres pekerjaan.
“Meskipun demikian, tim proyek tetap berupaya untuk mencapai target-target khusus seperti perpanjangan usia jalan dan peningkatan keselamatan pengguna jalan nasional Ampana-Balingara-Bunta-Pagimana.
Hingga saat ini, progres fisik dari proyek preservasi jalan nasional Ampana-Pagimana telah mencapai angka 52,76 persen, lebih tinggi dari rencana awal sebesar 40,06 persen dan menunjukkan deviasi positif sebesar 12,71 persen. Dari segi keuangan, proyek ini juga telah mencapai 45,9 persen.
Proyek preservasi jalan nasional Ampana-Balingara-Bunta-Pagimana ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur transportasi di Sulawesi Tengah. Jalan nasional ini memiliki peran vital dalam menghubungkan berbagai daerah, meningkatkan mobilitas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Dengan peningkatan infrastruktur jalan, diharapkan aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah menjadi lebih baik, yang pada akhirnya akan mendorong perkembangan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Preservasi jalan Ampana-Balingara-Bunta-Pagimana
Sulawesi Tengah memiliki topografi yang beragam, dengan tantangan geografis seperti pegunungan dan hutan yang memerlukan perhatian khusus dalam pembangunan infrastruktur.
Kondisi cuaca yang tidak menentu juga sering kali menjadi hambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Oleh karena itu, strategi dan perencanaan yang matang sangat penting untuk memastikan proyek berjalan lancar dan mencapai target yang ditetapkan.
Dalam jangka panjang, proyek preservasi jalan nasional Ampana-Pagimana ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Dengan kondisi jalan yang lebih baik, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas dapat berkurang dan transportasi barang serta penumpang menjadi lebih efisien.
Hal ini tidak hanya akan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan, tetapi juga akan mendukung perkembangan ekonomi dengan memperlancar distribusi barang dan jasa.
Selain itu, proyek ini juga memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal selama pelaksanaan proyek. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian setempat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi tingkat pengangguran.
Proyek preservasi jalan nasional Ampana-Pagimana merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur dan keselamatan transportasi di Sulawesi Tengah.
Dengan berbagai upaya pemeliharaan dan rehabilitasi yang dilakukan, diharapkan jalan nasional ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Meskipun menghadapi tantangan cuaca, komitmen untuk mencapai target yang telah ditetapkan menunjukkan dedikasi dalam memastikan proyek ini berjalan sukses.
Dengan demikian, proyek preservasi jalan nasional Ampana-Pagimana ini tidak hanya menjadi investasi dalam infrastruktur, tetapi juga investasi dalam kesejahteraan masyarakat dan perkembangan ekonomi di Sulawesi Tengah.***