Berantas.id,Sulawesi Tengah – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah terus mempercepat penanganan longsoran di ruas jalan Buol–Lakuan–Laulalang–Lingadan. Hingga pertengahan November 2025, progres pekerjaan telah mencapai sekitar 85 persen dan ditargetkan rampung pada akhir November.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 BPJN Sulawesi Tengah, Eko Prasetyo Galih, S.T., M.T. menjelaskan bahwa dari total lima titik longsoran yang ditangani, tiga titik telah rampung seluruhnya, masing-masing berada di KM 493+300, KM 496, dan KM 585. Dua titik di antaranya bahkan sudah melalui tahap pengaspalan.
“Saat ini kami sedang menyelesaikan pekerjaan bahu jalan dengan mutu beton fc 20 MPa. Pekerjaan berjalan baik dan sesuai jadwal,” ujar Eko di Palu, Rabu (13/11/2025).
Sementara itu, dua titik lainnya masih dalam proses penanganan lereng bawah menggunakan bronjong angkur. Pekerjaan ini ditargetkan tuntas dalam pekan depan sebelum berlanjut ke tahap pengaspalan dan pengerasan bahu jalan.
Eko menambahkan, meskipun sejumlah titik di ruas Laulalang–Lingadan memiliki karakteristik tanah yang labil dan rawan longsor, kondisi lapangan saat ini relatif terkendali. Faktor cuaca yang sempat menjadi kendala pada awal pekerjaan kini mulai membaik, sehingga progres penanganan dapat berjalan sesuai rencana.
“Alhamdulillah, dukungan dari seluruh tim di lapangan serta kondisi cuaca yang semakin stabil membuat kami optimistis seluruh pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu, yakni pada akhir November ini,” ungkapnya.
Penanganan pada ruas Buol–Lakuan–Laulalang–Lingadan meliputi penguatan lereng dengan pasangan batu, pemasangan box culvert berukuran 2×2 meter, serta perbaikan bahu jalan di sejumlah segmen.
Kepala BPJN Sulawesi Tengah, melalui jajarannya, menegaskan bahwa proyek ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga keandalan infrastruktur jalan nasional, khususnya di wilayah utara Sulawesi Tengah yang memiliki tingkat curah hujan dan risiko longsor cukup tinggi.
Dengan rampungnya penanganan ini, diharapkan mobilitas masyarakat serta arus logistik antarwilayah dapat berlangsung aman dan lancar, sekaligus memperkuat perekonomian lokal di Kabupaten Buol dan sekitarnya. (B1)






