Target Fisik Penanganan Longsoran Kebun Kopi Tercapai, Satker PJN W ll Sulteng : Optimis Selesai Tepat Waktu

Berantas.id, Sulawesi Tengah Jadi Prioritas Kemantapan infrastruktur jalan nasional di beberapa wilayah Sulawesi Tengah terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Sesuai dengan data Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah 2 Sulawesi Tengah, capaian jalan mantap di wilayah tersebut telah mencapai 98,35 persen hingga akhir Desember 2024.

Hal ini sejalan dengan target nasional oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementrian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah untuk memperkuat konektivitas antar wilayah guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan kelancaran arus lalu lintas selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Kasatker PJN Wilayah II Sulawesi Tengah, Dr. Yudha Sandyutama, ST, MT, saat berada dilokasi proyek

“Kami fokus memastikan seluruh proyek berjalan sesuai jadwal dan dapat diselesaikan tepat waktu, khususnya dalam mendukung persiapan Natal dan Tahun Baru,” ujar Kasatker PJN Wilayah II Sulawesi Tengah, Dr. Yudha Sandyutama, ST, MT, dalam keteranganya pada Rabu (1/1/2025).

Proyek penanganan longsoran di ruas jalan nasional Kebun Kopi-Nupabomba

Salah satu proyek strategis yang tengah diselesaikan adalah penanganan longsoran di ruas jalan nasional Kebun Kopi-Nupabomba.

Jalur vital ini merupakan penghubung penting antara berbagai wilayah di Sulawesi Tengah.

Menurut Yudha, pengerjaan fisik proyek ini telah mencapai progres 100 persen, dengan fokus pada peningkatan stabilitas jalan untuk mencegah longsoran di masa mendatang.

Proyek ini mencakup pemasangan bore pile dan penguatan struktur tanah dengan desain ulang pada beberapa segmen kritis.

Selain itu, Satker PJN Wilayah II juga mengelola lima PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang menangani total panjang jalan nasional 587,22 kilometer dari keseluruhan 2.361,61 kilometer di Sulawesi Tengah.

Beberapa ruas jalan strategis yang ditangani antara lain:

• PPK 2.1: Ruas Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo (144,60 km).

• PPK 2.2: Ruas Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli (147,24 km).

• PPK 2.3: Ruas Tawaeli-Toboli-Parigi-Tolai-Tumora (132,22 km).

• PPK 2.4: Ruas Tompe-Tawaeli-Ampera-Surumana (163,16 km).

• PPK 2.5: Rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana alam.

Dalam menghadapi musim liburan, enam posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) telah disiapkan di empat ruas PPK.

Posko ini dilengkapi fasilitas pendukung seperti tempat istirahat, fasilitas ibadah, toilet, dan makanan ringan.

Yudha juga menyebutkan bahwa setiap posko memiliki alat berat dan material untuk penanganan darurat jika terjadi kerusakan jalan atau longsoran selama periode tersebut.

“Kami berupaya memastikan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan, baik dari segi infrastruktur maupun fasilitas pendukung di lapangan,” tambah Yudha.

Langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung kemantapan jalan nasional Sulawesi Tengah, yang memiliki peran vital dalam menghubungkan berbagai daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Dengan progres signifikan yang telah dicapai, pemerintah optimis bahwa target kemantapan 97,40 persen jalan nasional di Sulawesi Tengah telah terwujud sepenuhnya pada akhir 2024.

Proyek infrastruktur jalan nasional yang terus digarap ini tidak hanya bertujuan memperbaiki aksesibilitas, tetapi juga meningkatkan daya saing wilayah dalam sektor transportasi.

Ruas jalan yang mantap diharapkan mampu menjawab tantangan konektivitas di wilayah strategis Sulawesi Tengah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *