Teguh Santosa, Harapan Baru PWI untuk Bangkit dan Bersatu Kembali

Berantas.id, Medan – Di tengah turbulensi internal yang membelit tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), muncul secercah harapan pada sosok yang dinilai mampu menyatukan dan memulihkan marwah organisasi wartawan tertua di Tanah Air. Nama Teguh Santosa kini digaungkan sebagai figur yang tepat untuk memimpin PWI menuju pemulihan dan transformasi.

Pernyataan dukungan mengalir dari berbagai tokoh pers, termasuk Penasehat PWI Sumatera Utara, Rianto SH, MH, yang menyebut Teguh sebagai pemimpin yang berintegritas, berpengalaman, dan memiliki visi kebangsaan yang kuat.

“Beliau bukan orang baru dalam dunia pers. Kiprahnya di tingkat nasional dan pengabdiannya di berbagai struktur organisasi kewartawanan menjadi bukti komitmennya. Teguh adalah pilihan ideal untuk menakhodai PWI saat ini,” tegas Rianto dalam keterangannya, Selasa (5/8/2025).

Senada dengan itu, Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumut, Anto Genk, turut menyuarakan dukungan yang sama. Menurutnya, saat ini PWI membutuhkan pemimpin yang tidak sekadar mengerti organisasi, tetapi juga mampu merajut kembali semangat kolektif dan menghapus polarisasi internal yang selama ini menimbulkan kebuntuan.

“Kami percaya, Teguh adalah sosok pemersatu. Ia mampu menjadi jembatan antar generasi dan antar faksi dalam tubuh PWI. Sudah waktunya PWI bangkit dan kembali menjadi pilar penting demokrasi,” ujarnya.

Sebagai CEO Media Sumut24 Group sekaligus Wakil Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut, Anto menegaskan pentingnya pemulihan soliditas PWI menjelang Kongres Nasional yang dijadwalkan akhir Agustus 2025. Momentum ini, menurutnya, tak boleh disia-siakan oleh insan pers Indonesia.

“Organisasi ini tak bisa terus terjebak dalam konflik internal. Kita butuh pemimpin yang tidak membawa beban masa lalu, tapi membawa harapan ke depan. Teguh adalah jawabannya,” imbuhnya.

Teguh Santosa bukan nama asing dalam jagat pers nasional. Wartawan senior ini pernah dipercaya menjadi Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat (2013–2018), anggota Dewan Kehormatan (2018–2020), serta Ketua Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2016. Ia juga menyandang status Wartawan Utama dan pemegang Press Card Number One (PCNO) — simbol prestisius dalam dunia pers Indonesia.

Melihat rekam jejak panjangnya, banyak pihak sepakat bahwa Teguh bukan sekadar layak, namun juga mendesak untuk maju sebagai Ketua Umum PWI. Diharapkan, kehadirannya akan menjadi titik balik bagi PWI untuk kembali menjalankan perannya sebagai benteng kebebasan pers dan suara kritis bangsa.

“Kami percaya, jika PWI ingin kembali berjaya, maka saatnya memberi ruang bagi pemimpin baru yang punya keberanian, integritas, dan pemikiran besar. Teguh Santosa adalah cerminan dari semua itu,” tutup Rianto. (B1)