Tokoh Muda Alkhairat Singgung DPR RI Diam Soal Infrastruktur Pendidikan di Sulteng, Anwar Hafid : “Saya Baru Mau Cek Dulu Fisiknya”

Tokoh Muda Alkhairaat, Habib Sadig Alhabsyi

Berantas.id, Palu – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Anwar Hafid dinilai tidak peka terhadap kondisi pascabencana bidang pendidikan di Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Menurut Tokoh Muda Alkhairaat, Habib Sadig Alhabsyi harusnya politisi Partai Demokrat itu bersuara mengenai proyek pembangunan 19 sekolah dari Kementrian PUPR melalui Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BP2W) Sulteng sebesar Rp 37, 41 – 43 miliar Rehabilitasi dam Rekonstruksi Tahun Anggaran (TA) 201 – 2020.

“Nah, beliau kan anggota dewan Komisi V dari Dapil Sulteng. Kementrian PUPR mitra komisi beliau, artinya termasuk balai lembaga vertikalnya PUPR,” tegas Habib Sadig kepada awak media, Sabtu (15/10/2022).

Ia menyayangkan sikap Anwar Hafid yang terkesan mengabaikan infrastruktur pendidikan di daerah ini.

Padahal pembangunan SD tersebut sangat penting bagi peserta didik di daerah pascabencana.

Apalagi kondisi bangunannya tidak layak untuk dilakukan proses belajar mengajar oleh guru dan murid di sekolah – sekolah tersebut.

Publik sangat berharap adanya perhatian dan sikap tegas Anggota DPR RI dari Dapil Sulteng, seperti Anwar Hafid dan anggota dewan lainnya yang merupakan mitra Kementrian PUPR.

Habib Sadig bahkan kurang percaya jika aspirasi rakyat Sulteng dapat disuarakan di level pusat, karena sampai hari ini Anwar Hafid tidak mengomentari data dan fakta terkait kondisi bangunan sekolah tersebut.

Sementara, Anwar Hafid yang dikonfirmasi via aplikasi Watsapp pada (15/10/2022) malam mengatakan akan segera meninjau langsung kondisi sekolah – sekolah tersebut.

“Saya baru mau cek dulu fisiknya,” tulis mantan Bupati Morowali dua periode ini lewat pesan singkat WA.

Anwar Hafid juga meminta agar dikirimkan data – data foto terkait kondisi bangunan sekolah.

Diberitakan sebelumnya, Tokoh muda Alkhairaat yang juga Cicit Pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua), Habib Mohammad Sadig Alhabsyi menuntut aparat penegak hukum segera mengusut kasus proyek pembangunan sekolah pasca bencana yang ditangani oleh BP2W Provinsi Sulawesi Tengah.

Tuntutan itu ia sampaikan dalam wawancara dengan media ini di Palu Jumat (14/10/2022).

“Saya menuntut aparat penegak hukum di provinsi ini agar segera mengusut adanya indikasi ketidakbecusan dalam proyek pembangunan sekolah-sekolah yang terdampak bencana 2018,” tegasnya.

Habib Sadig menilai, proyek tersebut sarat dengan bau korupsi yang bisa jadi melibatkan unsur pengelola, BP2W Sulteng, dan kontraktor.

“Bayangkan, ini dana alokasi bencana. Yang dirugikan lembaga pendidikan. Lebih dari Rp 37 M. 19 sekolah direhab asal-asalan. Beberapa di antaranya madrasah Alkhairaat adalah korbannya. Kalau lembaga pendidikan diperlakukan begini dan dibiarkan, bagaimana nasib generasi muda kita ke depan,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Habib Sadig menyampaikan terima kasih kepada para jurnalis dan aktivis anti korupsi di Sulteng yang telah memperhatikan kasus tersebut.

“Kita harus berterima kasih kepada kawan-kawan jurnalis yang sudah menginvestigasi dan mengungkap kasus ini kepada publik. Begitu juga kepada KRAK Sulteng yang sudah mengajukan tuntutan ke Kejaksaan. Sekarang, mari kita kawal agar kasus ini tuntas,” pungkasnya.

Di mata Habib Sadig, keterlibatan masyarakat sipil sangat penting untuk memastikan kebijakan pemerintah di daerah dikelola dengan penuh integritas serta berpihak pada rakyat.

Ia juga berencana akan berkoordinasi dengan sejumlah elemen, termasuk pihak pemerhati korupsi untuk melakukan aksi unjuk rasa ihwal dugaan penyimpangan anggaran puluhan miliar tersebut.

Sementara, Kepala BP2W Sulteng, Sahabudin yang dikonfirmasi via kontak WatsApp, Jumat (14/10/2022) menegaskan tak ada indikasi korupsi pada pembangunan 18 sekolah seperti yang dilaporkan oleh KRAK Sulteng.

“Insya Allah tidak ada korupsi bapak, di situ (pembangunan 19 sekolah),” jelas Sahabudin.

Berikuta daftar sekolah yang sudah dibangun dan belum ada bangunannya:

MTs Alkhairaat Bobo, MTs Alhasanaat Kaleke, MTs Alkhairaat Balamoa, MIS Alkhairaat Bangga, MTs Nidatul Khairaat Pombewe, SD Islam Terpadu Insan Gemilang (belum ada bangunannya), RA Darul Iman, SD Inpres Buluri, SD Swasta Al Akbar, MTsS Walisongo Palu, SD Islam Iqra Petobo, SDN 1 Petobo, SDN 2 Petobo, SDN Inpres Petobo Kota Palu, SMKS Justitia Palu, TK Annisaul Khairaat, TK KT Bamba, TK Nosarara dan MTsN 3 Kota Palu. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *