Beronjong di Jembatan Watusampu yang dibangun oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional yang melekat di Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah ll , melalui PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen) dengan nama paket kegiatan preservasi Jalan Tompe – Pantoloan penggunaan dana yang tidak sesikit dari APBN murni tahun 2021 ternyata hasilnya tak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat setempat.
Walaupun sudah selesai dalam pembangunannya, kenyataannya kondisi Beronjong sudah mengalami penurunan, miring dan amblas.
Ia menyebutkan bahwa sebagai masyarakat Watusampu , sangat bersyukur telah dibangun beronjong penahan tebing sungai diwilayahnya. Akan tetapi kata Hary melihat kondisi seperti miring dan amblasnya beronjonh tersebut membuat masyarakat kecewa.
“Kalau kita menilai pembangunan beronjong ini bagus, apalagi beronjong ini berfungsi sebagai pengarah air di Daerah Aliran Sungai Watusampu. Yang kita merasa tidak terima itu baru di bangun kok seperti miring dan amblas semacam tidak ada kekuatan,” sebutnya.
Ia juga menyebutkan kalau tidak bisa diperbaiki dikhawatirkan akan semakin bertambah parah kerusakannya dan membahayakan pemukiman warga setempat.
“Yang jadi masalah sekarang ini bagian tengah melengkung seperti ini. Sewaktu waktu ambruk bisa membahayakan bagi pemukiman warga dan jalan,” ungkapnya.
“Kita kecewa lah, kalau seperti ini jadinya. Baru beberapa bulan selesai dikerjakan namun sudah kondisinya sudah menurun, miring dan amblas,” katanya