Menanti Ketegasan dan Keseriusan Polda Sulteng Tangani Tambang Emas Ilegal di Moutong dan Lambunu

Berantas.id, Parigi Moutong – Sepertinya ketegasan dan keseriusan bersih-bersih aktivitas PETI di beberapa lokasi Lobu dan Lambunu Kabupaten Parigi Moutong masih menimbulkan pertanyaan dan masih sebatas isapan jempol belaka.

Bahkan, ada indikasi pembiaran terhadap sporadisnya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Lobu Kecamatan Moutung dan Lambunu Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Informasi terbaru yang berhasil dihimpun Tim Media dari sumber terpercaya yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyebut ada pihak-pihak tertentu yang terlibat.

Menurut sumber, pascademo mahasiswa dan masyarakat Parigi Moutong di depan Polda Sulteng, aktivitas PETI di Lobu dan Lambunu sempat dihentikan dan puluhan alat berat jenis excavator diturunkan dari lokasi.

Namun pada Kamis (12/9/2024), 10 unit excavator yang sempat diturunkan dan di parkir sudah kembali lagi ke lokasi aktivitas PETI di Lobu.

Selain itu, PETI tersebut kembali beroperasi karena diduga ada oknum pejabat desa yang menuju ke Kota Palu melakukan komunikasi dengan pihak-pihak tertentu.

“Kami menduga ada oknum aparat B yang perintahkan alat naik ke Nasalane (lokasi). Dia perintahkan tadi malam,” ungkap sumber, Kamis (12/9/2024).

Sumber Tim Media mengungkapkan ada puluhan excavator yang mulai beroperasi kembali di beberapa lokasi yang ada Lobu Kabupaten Moutong.

Lokasi PETI tersebut tersebar di sejumlah titik, khususnya yang di Desa Lobu Kabupaten Parogi Moutong.

Tak tanggung-tanggung, para cukong PETI dimintai puluhan juta uang oleh oknum tersebut agar alat berat tersebut bisa beroperasi kembali di lokasi PETI.

“Informasi yang kami dapat dari donatur, satu unit alat berat Rp 30 juta. Sudah tidak alat berat parkir, sudah naik ke atad semua,” ungkap sumber.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulteng Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), Bagus Setiyawan yang dikonfirmasi Tim Media mengucapkan terima kasih atas informasi yang disampaikan.

“Siap bang, segera kami tindak lanjut. Terima kasih infonya. Siap abangku terima kasih,” jawab Kombes Bagus Setiawan, Kamis (12/9/2024) malam.

Namun demikian, Bagus Setiawan tak menyebut secara spesifik apa langkah tegas yang akan diambil pihak Polda dalam menindak PETI serta para pelakunya.

Sebelumnya, sumber juga mengungkap ada beberapa cukong yang saat ini sedang membiayai operasional alat berat dan aktivitas PETI Lobu dan Lambunu.

Sumber ini juga merinci jumlah alat berat yang beroperasi serta nama-nama para cukong PETI.”Kalau di Lambunu ini Hi (haji) MR, tangan kanan Dg CL, 9 alat dari Makasar. Kalau di Lobu lokasi Nasalane 13 alat dari kendari. Itu satu group dengan inisial SBLG. JL 4 alat di Nasalane. AD 3 alat Nasalane. SMI 2 alat lokasi Bengka. MT 2 alat Nasalane, dan masih ada yang lain,” ungkap sumber. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *