Berantas.id, Buol – Proyek preservasi jalan nasional di wilayah Kabupaten Buol dengan panjang efektif 12,80 Km diperkirakan akan selesai lebih cepat dari jadwal kontrak.
Ruas jalan nasioanal Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol yang berada di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah ini, menjadi fokus perbaikan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah.
Berkat kemajuan pesat dalam pengerjaan, proyek ini kemungkinan besar akan rampung pada Oktober 2024, dua bulan lebih awal dari target semula yang dijadwalkan pada Desember 2024.
Novia Endhianata, ST., MT., selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Provinsi Sulawesi Tengah, mengungkapkan bahwa progres fisik proyek ini telah mencapai lebih dari 70 persen.
“Kami optimis proyek ini bisa selesai lebih cepat. Saat ini, pekerjaan efektif sudah ditangani sejauh 10,28 km, tinggal menyelesaikan sekitar 1,8 KM (Kilo Meter) untuk rehabilitasi minor dan rekonstruksi sepanjang 100 meter,” ujar Novia.
Proyek jalan nasional di Buol ini mencakup berbagai tahap pekerjaan seperti rekonstruksi jalan, rehabilitasi besar dan kecil, serta langkah-langkah preventif untuk menjaga kualitas dan kondisi kemantapan jalan.
Pekerjaan ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Sulawesi Tengah, khususnya di ruas jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol.
Selain itu, proyek ini juga mencakup pemeliharaan rutin seperti penutupan lubang jalan dan pengerasan bahu jalan menggunakan rabat beton.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan transportasi, pekerjaan overlay aspal beton, yang menggunakan teknologi AC WC asbuton dan AC BC Asb, menjadi bagian dari upaya preservasi jalan.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan umur layanan jalan tetapi juga mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa di wilayah tersebut, yang pada akhirnya memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.
Dengan rampungnya proyek ini lebih cepat, mobilitas masyarakat dan logistik di sepanjang ruas jalan nasional di Buol akan semakin lancar.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa, sehingga berdampak positif pada perekonomian regional.
“Perbaikan jalan ini bukan hanya tentang infrastruktur, tapi juga tentang memperkuat perekonomian lokal melalui peningkatan akses dan mobilitas,” kata Novia.
Proyek ini, yang bernilai Rp 11,4 miliar, dilaksanakan oleh PT Alqybar Reski Mandiri, yang dipercaya sebagai penyedia jasa konstruksi.
Dengan komitmen tinggi dan koordinasi yang baik antara pihak pelaksana dan pemerintah, proyek ini menunjukkan potensi untuk menjadi contoh keberhasilan dalam pembangunan infrastruktur jalan nasional di Indonesia.
Penanganan efektif ruas jalan nasional di Buol tidak hanya memprioritaskan peningkatan kualitas fisik jalan tetapi juga bertujuan untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan pengguna jalan.
Kesuksesan proyek ini diharapkan menjadi awal dari proyek-proyek infrastruktur lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tengah.
Keberhasilan percepatan proyek ini tidak lepas dari peran Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR melalui BPJN Sulawesi Tengah dalam merancang strategi pelaksanaan yang efektif.
Fokus mereka pada pemeliharaan dan peningkatan konektivitas wilayah terus menunjukkan hasil yang baik, seperti yang terlihat pada ruas jalan nasional di Buol.
Dengan semangat kolaboratif dan transparansi, mereka berkomitmen untuk memastikan semua proyek jalan nasional di Sulawesi Tengah dapat diselesaikan tepat waktu, bahkan lebih cepat dari yang diharapkan.
Pengerjaan efektif ruas jalan nasional di Buol menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam menjamin akses transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
Dengan selesainya proyek ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga setempat serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui konektivitas yang lebih baik.***