BERANTAS.ID,PALU — Upaya pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan kelancaran jalur nasional di wilayah Sulawesi Tengah kembali menunjukkan perkembangan signifikan. Paket penanganan longsoran pada ruas Taripa–Pape–Tindantana hingga Taripa–Tomata–Beteleme kini berada di jalur penyelesaian yang tepat waktu. Proyek strategis yang ditangani PT Timur Jaya Konstruksi ini melaporkan progres fisik mencapai 96 persen, menandai tahap akhir dari rangkaian pekerjaan yang telah lama dinantikan masyarakat pengguna jalan.
Progres 96 Persen, Infrastruktur Jalan Nasional Makin Mantap
General Superintendent PT Timur Jaya Konstruksi, Jumardin, menjelaskan bahwa capaian 96 persen tersebut merupakan progres untuk output penanganan longsoran lereng bawah, yang selama ini menjadi salah satu titik rawan terganggunya arus transportasi akibat pergeseran tanah dan tingginya curah hujan di kawasan Taripa dan sekitarnya.
“Progres fisik terus bergerak positif dan saat ini telah mencapai 96 persen. Seluruh pekerjaan inti dapat kami selesaikan sesuai rencana,” ujarnya.
Capaian ini diklaim menjadi sinyal kuat bahwa pekerjaan penanganan ruas jalan nasional di wilayah tersebut akan segera memberikan dampak nyata bagi kelancaran mobilitas masyarakat Morowali Utara dan wilayah sekitarnya.
Item Pekerjaan Utama Hampir Seluruhnya Rampung
Sejumlah pekerjaan struktural yang menjadi fokus utama telah melalui proses pengerjaan dan penyelesaian sesuai standar teknis. Di antaranya:
Perkuatan tebing Taripa, untuk menekan risiko longsoran susulan
Perbaikan badan jalan Taripa, guna memperkuat struktur lapisan perkerasan
Pembangunan dan perbaikan drainase jalan nasional, agar aliran air hujan lebih lancar dan tidak merusak badan jalan
Pekerjaan struktur pendukung jembatan, sebagai bagian dari peningkatan keamanan infrastruktur nasional
Selain itu, pekerjaan dari DPT hingga pengaspalan telah dirampungkan lebih cepat dari jadwal. Hanya beberapa pekerjaan akhir yang masih berlangsung, yaitu pemasangan marka jalan dan penyelesaian bahu jalan beton di beberapa titik yang kini masuk tahap penuntasan.
Ditargetkan Selesai 31 Desember, Cuaca Tidak Jadi Penghalang
Terkait target penyelesaian, Jumardin menegaskan bahwa paket penanganan longsoran dan rehabilitasi jembatan ini ditargetkan tuntas pada 31 Desember. Hingga saat ini, kondisi cuaca yang biasanya menjadi tantangan utama pada pekerjaan konstruksi di daerah pegunungan tidak memberikan hambatan berarti.
“Sejauh ini tidak ada kendala signifikan, baik dari sisi cuaca, teknis, maupun kondisi lapangan. Semua masih berjalan sesuai jadwal,” jelasnya.
Dengan tingkat progres yang telah mencapai tahap finishing, pihak kontraktor optimistis target penyelesaian akan terpenuhi tanpa perlu penyesuaian waktu pelaksanaan.
Material, Alat, dan SDM Lengkap — Proyek Tetap On Schedule
Kelancaran pekerjaan tak lepas dari kesiapan PT Timur Jaya Konstruksi dalam menyiapkan seluruh kebutuhan operasional proyek. Jumardin memastikan bahwa pihaknya tidak mengalami kendala dari segi material, peralatan, maupun sumber daya manusia.
“SDM, alat, dan material semua terpenuhi. Ini memungkinkan pekerjaan berjalan lancar tanpa hambatan berarti,” tegasnya.
Dengan kesiapan tersebut, penyelesaian paket ruas Taripa–Tomata–Beteleme serta rehabilitasi jembatan Taripa diyakini dapat dirampungkan tepat waktu—memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan memastikan jalur nasional tetap aman, nyaman, dan fungsional sepanjang tahun.
Dampak Positif bagi Mobilitas dan Ekonomi Daerah
Keberhasilan penyelesaian proyek ini memiliki arti strategis bagi mobilitas warga di Morowali Utara dan kawasan industri di sekitarnya. Jalur yang telah lama menjadi akses penting antarwilayah kini akan hadir dengan kondisi lebih stabil, aman, dan minim gangguan cuaca.
Paket ini bukan hanya meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa, tetapi juga memperkuat konektivitas nasional yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah.***











