Berantas.id,Palu – Program Paket A2 BPJN Sulteng, yang mencakup rekonstruksi dan penanganan tanggul Jalan Cumi-Cumi (Coast Area) di Kota Palu, menunjukkan pencapaian signifikan dengan progres 99,139% per 2 Desember 2024.
Proyek ini menjadi salah satu prioritas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah dalam rangka mitigasi bencana tsunami dan meningkatkan konektivitas wilayah di Kota Palu.
Dr. Yudha Sandyutana, Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah II, melalui Rizky Ananda, ST, M.Eng., selaku PPK 2.5 Provinsi Sulawesi Tengah, mengonfirmasi capaian tersebut.
“Kami memastikan pekerjaan tetap on track dan terus mengupayakan penyelesaian segera rampung dan tepat waktu,” ungkap Rizky Ananda dalam siaran pers yang diterima Berantas.id, Minggu (8/12).
Keberhasilan proyek Paket A2 BPJN Sulteng ini, kata Rizky Ananda, tak lepas dari kolaborasi erat antara BPJN Sulawesi Tengah, PT Bumi Karsa sebagai kontraktor pelaksana dan Oriental Consultan Global Co., Ltd. sebagai konsultan supervisi.
Rizky Ananda menekankan pentingnya koordinasi aktif melalui rapat rutin dan komunikasi langsung via grup WhatsApp untuk menyelesaikan kendala teknis.
“Rapat mingguan dan bulanan dilakukan secara intensif. Dengan koordinasi yang baik, kendala seperti pemasangan Block Armor dan pekerjaan Box Culvert dapat diatasi tanpa penundaan signifikan,” ujar Rizky.
Infrastruktur Berbasis Mitigasi Bencana
Menurut Rizky Ananda, Proyek ini mengadopsi konsep Build Back Better, yang mengutamakan ketangguhan infrastruktur untuk mengurangi risiko bencana di masa depan.
Desain tanggul dan jalan elevasi telah diuji melalui simulasi tsunami dan dirancang sesuai standar internasional mitigasi bencana.
“Tujuan utama adalah meminimalkan dampak bencana tsunami di masa depan. Perhitungan teoritis dan simulasi bencana dilakukan sejak tahap desain awal,” tambahnya.
Dengan desain yang terinspirasi dari model tanggul Jepang, infrastruktur ini diharapkan mampu menahan tekanan air tsunami, sekaligus menjadi contoh pengelolaan risiko bencana yang berkelanjutan.
Selain mitigasi bencana, Paket A2 BPJN Sulteng bertujuan mendukung kelancaran logistik di Kota Palu. Rizky Ananda menjelaskan Jalan Cumi-Cumi sepanjang 2,26 km itu, nantinya akan menjadi penghubung utama jalur yang terputus akibat bencana tsunami 2018, mengurangi beban jalan poros dalam kota.
“Kendaraan logistik akan lebih cepat melewati jalan ini tanpa perlu melalui jalan dalam kota. Proyek ini juga telah disinkronkan dengan pembangunan Jembatan Palu IV untuk memastikan konektivitas optimal,” jelas Rizky.
Harmonisasi trase jalan dengan Jembatan Palu IV dilakukan sejak awal proyek, sehingga memastikan kelancaran operasional kedua infrastruktur tersebut.
BPJN Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palu untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat lokal.
Salah satu aspek penting adalah pemanfaatan Box Tunnel bagi nelayan setempat. Selain itu, proyek ini memperhatikan pengelolaan lingkungan, termasuk pengujian kualitas air dan udara serta mitigasi dampak terhadap ekosistem lokal.
“Proses sosialisasi dilakukan untuk memastikan masyarakat memahami manfaat infrastruktur ini. Pengelolaan lingkungan menjadi bagian integral dari dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK),” terang Rizky.
Komitmen menyongsong hari jalan Nasional, BPJN Sulawesi Tengah menegaskan komitmennya menyelesaikan proyek Paket A2 BPJN Sulteng dengan kualitas terbaik.
Proyek ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka panjang bagi kebutuhan logistik dan mitigasi bencana, tetapi juga simbol kebangkitan masyarakat Palu dari pascabencana 2018.
“Kami terus memantau setiap tahap konstruksi untuk memastikan standar keselamatan dan kualitas yang tinggi. Dengan semangat Hari Jalan Nasional, kami berharap pembangunan ini menjadi inspirasi bagi infrastruktur lain di Indonesia,” tutup Rizky.
Proyek Paket A2 BPJN Sulteng menunjukkan bagaimana pembangunan infrastruktur yang tangguh dapat menjadi fondasi ketahanan masyarakat menghadapi bencana sekaligus meningkatkan konektivitas wilayah.
Dengan pendekatan yang terintegrasi dan komprehensif, BPJN Sulawesi Tengah berharap infrastruktur ini mampu menjadi penggerak pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.***