Progres Preservasi Jalan Nasional Bungku – Batas Sultra Capai 90,7 %, Target Rampung Akhir 2024

Berantas.id, Morowali – Proyek infrastruktur di Kawasan Industri (KI) Morowali yang menjadi bagian dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah terus menunjukkan kemajuan signifikan. Proyek ini, yang dimulai pada awal 2024, bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas jalan, dengan fokus khusus pada preservasi jalan dan perbaikan infrastruktur di sepanjang ruas jalan Bungku-Bahodopi-Batas Sulawesi Tenggara.

Menurut Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah IV Sulawesi Tengah, Ya Foor Sulaiman, ST, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.4 Provinsi Sulawesi Tengah, Eko Galih Prasetyo, ST., MT., progres pengerjaan proyek ini telah mencapai 90,7 persen. “Pekerjaan yang tersisa mencakup saluran samping, pasangan batu, dan pengerasan bahu jalan,” ujar Eko dalam keterangannya. Ia juga menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas, tetapi juga pada kualitas permukaan badan jalan agar dapat menampung volume kendaraan yang terus meningkat di kawasan industri.

Pekerjaan ini melibatkan banyak tenaga kerja, yang menjadi tantangan tersendiri mengingat proyek ini bersaing dengan beberapa proyek besar lainnya di kawasan industri Morowali. Selain itu, Eko menjelaskan bahwa pihaknya memaksimalkan anggaran yang ada untuk meningkatkan kondisi jalan dengan mengoptimalkan kerja sama dengan perusahaan tambang yang berada di sekitar kawasan tersebut.

Proyek preservasi jalan Bungku-Bahodopi-Batas Sultra yang dikerjakan oleh PT Surya Baru Cemerlang dengan nilai kontrak Rp 26,7 miliar, mencakup berbagai pekerjaan penting. Pekerjaan tersebut meliputi rehabilitasi minor sepanjang 2,5 kilometer, preservasi rutin di sepanjang 37,09 kilometer, penanganan holding sejauh 18 kilometer, serta penanganan drainase sepanjang 2,093 kilometer dan jembatan sepanjang 105,20 kilometer. Revitalisasi drainase di sepanjang ruas jalan ini juga menjadi prioritas utama guna mengurangi dampak banjir di musim hujan.

Dalam proyek ini, BPJN Sulawesi Tengah juga bekerja sama dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang telah menyumbangkan sekitar 165 unit U-Ditch untuk memperbaiki saluran air di area Labota. Perbaikan jalan ini bertujuan untuk mendukung aktivitas perusahaan tambang di wilayah tersebut sekaligus memperbaiki infrastruktur bagi masyarakat sekitar.

Meski sebagian besar proyek sudah mendekati penyelesaian, Eko mengakui masih ada beberapa tantangan di lapangan, terutama dalam hal gangguan lalu lintas selama pelaksanaan proyek. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dialami para pengguna jalan selama masa pengerjaan. Kami berusaha dan menargetkan penyelesaian proyek sesuai kalender waktu yang sudah ditentukan ,” tutupnya.

Proyek infrastruktur di KI Morowali ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas di kawasan industri sekaligus memperbaiki akses bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Dengan peningkatan kapasitas jalan dan perbaikan kualitas infrastruktur, proyek ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah, khususnya di sektor industri dan tambang.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *