Berantas.id, Palu – Ratusan warga yang kesal dengan tindakan semena-mena PT Citra Palu Mineral (CPM) melakukan aksi pemblokiran jalan hauling yang selama ini digunakan oleh perusahaan tersebut. Warga memasang pagar kayu di atas lahan seluas 1 hektar yang mereka klaim telah diserobot dan dimanfaatkan secara sepihak oleh PT CPM untuk kepentingan operasionalnya.
Salah satu pemilik tanah, RM (inisial), yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa tanah tersebut adalah hak miliknya. Namun, hingga kini PT CPM menggunakan lahan tersebut tanpa izin resmi atau kompensasi yang layak.
“Saya pemilik sah tanah ini, tetapi PT CPM menggunakan lahan saya seenaknya untuk jalan hauling mereka tanpa ada kesepakatan dengan saya,” ujar RM.
Aksi pemblokiran ini dilakukan sebagai bentuk protes atas ketidakadilan yang dirasakan oleh warga setempat. Mereka menuntut PT CPM untuk segera menghentikan operasional.
“PT CPM harus menghentikan semua aktivitasnya sebelum izin dan hak-hak masyarakat dipulihkan. Mereka beroperasi di Poboya adalah ilegal dan semena-mena,” ujar Imran, salah satu peserta aksi.
Warga juga meminta pemerintah daerah serta instansi terkait untuk turun tangan dan memastikan agar perusahaan tidak bertindak sewenang-wenang terhadap masyarakat yang terdampak oleh aktivitas pertambangan mereka.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT CPM belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi pemblokiran tersebut.
(Siaran pers ini dapat digunakan untuk publikasi dengan tetap mengacu pada etika jurnalistik dan kebenaran informasi.) ***
