Berantas.id,Banggai Kepulauan – Ratusan siswa di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, mengalami dugaan keracunan massal hingga harus mendapat perawatan medis darurat. Penanganan intensif dilakukan di RS Trikora Salakan dengan dukungan tenaga medis tambahan dari RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Konferensi pers terkait insiden ini digelar di Ruang Posusungan RS Trikora, Sabtu (20/9/2025). Hadir Kapolres Bangkep AKBP Ronaldus Karurukan, perwakilan Kementerian Badan Gizi Nasional (BGN) Fatimah Zahra, Dandim 1308 Luwuk Banggai Letkol Kav Laode Azhar Hamid, serta Direktur RS Trikora Salakan dr Feldy Deki SpA(B).
RS Trikora mencatat sebanyak 335 pasien masuk rumah sakit hingga Sabtu pagi. Dari jumlah tersebut, 301 anak sudah diperbolehkan pulang, sedangkan 34 lainnya masih dalam perawatan intensif. Para korban umumnya mengeluhkan pusing, mual, sesak napas, hingga kram pada otot dada dan tangan.
“Penanganan kami lakukan maksimal, baik melalui pemberian obat sesuai gejala maupun pemantauan kondisi secara ketat,” jelas dr Feldy.
Untuk memperkuat layanan, RSUP Wahidin Makassar menurunkan tim yang terdiri dari dokter spesialis anak, spesialis gastroenterologi, serta tenaga perawat berpengalaman. Selain perawatan medis, pendampingan psikologis juga diberikan untuk membantu pemulihan mental anak-anak yang terdampak.
Di sisi lain, Kapolres Bangkep menegaskan proses penyelidikan masih berlangsung. Polisi telah menyita sampel makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan dan mengirimkannya ke Balai POM Palu untuk diuji laboratorium.
“Semua proses kami lakukan transparan. Kami menunggu hasil uji sebelum memastikan penyebab,” ujar Kapolres Ronaldus.
Pemerintah daerah bersama kepolisian dan pihak rumah sakit berkomitmen menangani kasus ini secara tuntas, memastikan seluruh korban pulih, serta mengungkap penyebab pasti peristiwa keracunan massal tersebut. ***
