Kementerian PUPR Terus Tingkatkan Kemantapan Jalan di Jalur Kawasan Ekonomi dan Pariwisata Parimo

Berantas.id, – Parigi Moutong – Untuk mendukung aksebilitas kawasan ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Parigi Moutong, Kementerian PUPR melalui PPK 2.1 Satker PJN wilayah II Provinsi Sulawesi Tengah dan penyedia jasa PT Widya Rahmat Karya (WRK), melaksanakan kegiatan peningkatan jalan dan jembatan untuk mewujudkan sistem jaringan jalan yang andal, terpadu, dan berkelanjutan.

Ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo

Sepanjang 145 km ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo yang menjadi kewenangan PPK 2.1 ini, diketahui sebagai jalur strategis karena terkoneksi antara kawasan industri sektor perikanan, pariwisata dengan pusat perekonomian di Kabupaten Parigi Moutong hingga jalur logistik penghubung lintas provinsi Sulawesi Tengah dengan Gorontalo.

Untuk mendukung geliat ekonomi tersebut, pada tahun anggaran 2023 ini PPK 2.1 Satker PJN wilayah II Provinsi Sulawesi Tengah telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan preservasi ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo senilai Rp24,7 miliar yang dikerjakan oleh PT WRK.

Ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo

Kegiatan itu bertujuan untuk menjaga kondisi kemantapan ruas jalan nasional. Selain itu, konektivitas antar wilayah di Parigi Moutong juga diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

Ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo
Ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo

Kegiatan preservasi ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo yang ditangani oleh PT WRK itu, meliputi pekerjaan preservasi dan pemeliharaan rutin jalan, rutin kondisi, holding, pemeliharaan berkala jembatan, rehabilitas jembatan, dan penanganan 5 buah Box Culvert yang tersebar dibeberapa titik sepanjang 145 km.

PPK 2.1 Satker PJN wilayah II Provinsi Sulawesi Tengah melalui penyedia jasa PT WRK, terus berupaya meningkatkan kualitas layanan jalan nasional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi di Parigi Moutong khususnya ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo.

Karena berada di sepanjang pesisir pantai wilayah timur, sehingga keberadaan jalur ini juga akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga menjaga inflasi. Kalau jalan rusak, inflasi naik karena menyebabkan biaya logistik menjadi lebih mahal.

Preservasi ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo masuk dalam program prioritas paket pemeliharaan Jalan Lintas Timur provinsi Sulawesi Tengah yang dibiayai dari APBN. BPJN Sulawesi Tengah salah satunya memprioritaskan pembiayaan APBN untuk peningkatan kemantapan jalan yang memberikan dampak besar terhadap peningkatan ekonomi daerah.

Dari total panjang penanganan sejauh 145 kilometer, ditargetkan akan tuntas dikerjakan pada Desember 2023 mendatang. Dengan ditingkatkannya layanan jalan penghubung dua provinsi Sulawesi Tengah dan Gorontalo yang dikenal sebagai kawasan Pariwisata dan Industri sektor perikanan itu, diharapkan akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi daerah.

Kubus Balok Pengaman Abrasiruas di Ruas Jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo

Pada tahun 2022 sebelumnya, PT WRK juga selain menuntaskan kegiatan perservasi jalan berupa penanganan longsoran dan pemeliharaan jalan dan jembatan, penanganan infrastruktur pengaman pantai dari abrasi juga telah tuntas dikerjakan di beberapa titik sepanjang jalur Pantai timur ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo.

Kubus Balok Pengaman Abrasiruas di Ruas Jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo

Pembangunan pengaman pantai berupa kubus beton itu bertujuan untuk melindungi badan jalan dari resiko abrasi dan erosi akibat terjangan ombak sekaligus untuk melestarikan vegetasi dan kawasan permukiman di sekitar pantai.

Terakhir pelaksanaan pemasangan kubus beton pengaman Pantai di beberapa titik sepanjang ratusan meter itu, kontrak konstruksinya dilakukan pada tahun anggaran sebelumnya yang juga dikerjakan oleh kontraktor PT WRK.

Bangun Jalan Berbasis Masyarakat

Untuk mendukung pembangunan pada ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo, pada tahun 2023 ini PT WRK juga mengoptimalkan program Padat Karya Tunai (PKT) melalui infrastruktur bidang jalan dan jembatan.

Sepanjang Tahun 2022-2023 ini, program PKT non rutin pada kegiatan kontraktual yang yang ditanganinya juga melibatkan sejumlah masyarakat.

PT WRK melaksanakan pembangunan kerakyatan dalam bentuk Infrastruktur Berbasis Masyarakat berdasarkan intruksi dari PPK 2.1 Satker PJN wilayah II Provinsi Sulawesi Tengah yang ditujukan bagi masyarakat yang akan terlibat langsung dalam pembangunan jalan dan jembatan di sekitar lokasi pekerjaan.

Ruas Jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo

Program PKT bidang jalan dan jembatan dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat sekitar sebagai pelaku pembangunan. Program itu khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak menggunakan teknologi.

Hal ini tentu berbeda dengan kegiatan yang membutuhkan teknologi. Meski begitu, tidak lantas menghilangkan tenaga manusia yang tidak lepas dari aspek pembangunan infrastruktur.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh PT WRK tersebut bertujuan untuk membuka lapangan kerja dan memberi kesempatan masyarakat sekitar sebagai pelaku pembangunan infrastruktur bidang jalan dan jembatan.

Dengan kondisi jalan nasional Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo sejauh 145 km yang belum semuanya memenuhi standar, bisa segera ditingkatkan sehingga mobilitas kendaraan lebih lancar khususnya pada ruas yang berada di PJN Wilayah II provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan jalur Trans Sulawesi. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *