Berantas.ID-,Penyedia Jasa yang gagal memenuhi komitmen diberi kelonggaran. Ada apa di proyek itu ?. Pelaksana proyek rehabilitasi dan rekontruksi Fasilitas Pendidikan Dasar Fase 1B ini molor dan berjalan seperti kura – kura, lantaran bertele-tele sehingga proyek bantuan dari Bank Dunia tersebut belum tuntas.
Rehabilitasi dan rekontruksi bagi 19 bangunan sekolah dengan konsep green building dengan menggunakan material ramah lingkungan berupa precast K-375, baja ringan dan alumunium itu tampak dan diduga terbelit problem serius.
Anggaranya pun fantastis hingga merogoh uang Negara mencapai Rp37,4 Miliar. Proyek itu bisa menjadi batu sandungan bagi pihak-pihak yang terkait. Jika memang harus diteruskan, pihak pemberi pekerjaan bersiap-seiap menambal biayanya.
“Rencana kontraknya mau diadendum. Masih dibahas. Ok” tulis Rachman Dg Tinri, yang memangku jabatan sebagai PPK ( Pejabat Pembuat Komitnen ) Prasarana Strategis II, Balai Prasarana Permukiman wilayah (BPPW) Provinsi Sulawesi Tengah, kepada Tim Senin 21 Juni 2021.
Secara singkat dirinya mengakui bahwa jika progres fisik 19 bagunan sekolah sudah mencapai 50 persen dan optimis jika proyek itu tetap akan berjalan meskipun durasi normal pelaksanaan proyek itu sudah melampaui batas waktu kontrak.
Menurutnya (PPK ) tindakan tegas dengan sanksi adminitrasi bagi perusahaan yang proyeknya mengalami deviasi negative tidak akan dilakukan pemutusan kontrak.”Ga lah pa.. diperpanjang.. sementara dibahas” kilahnya.
Audit Total Sekolah Bantuan Setahun berjalan sejak di teken kontrak berlabel HK.02.01/KONT/SPPP.ST/PSPPOP.11/02/2 020 pada tanggal 5 Juni 2020 oleh kontraktor pelaksana PT Sentra Multikarya Infrastruktur, 19 bangunan sekolah yang tersebar di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, faktanya masih tampak berserakan.
Hasil penelusuran tim investigasi Berantas.id belum lama ini, masih banyak bangunan sekolah belum rampung dikerjakan bahkan ditinggal begitu saja oleh para pengerja dibangunan proyek itu.
Salah satu contoh bangunan sekolah SMKSS Justitia yang berlokasi di Kelurahan Tondo. Bangunan itu tampak baru bangunan dengan atap separuh. Sebagian kontruksi bangunannya juga banyak yang mengalami keretakan.
Selain itu juga, dilokasi pekerjaan ditemui ada banyak sisah material berserakan. Meskipun pada saat ini, pihak pengelolah sekolah SMKSS itu telah membuka penerimaan bagi siswa untuk tahun ajaran baru.
Tidak salah jika publik menilai proyek kontruksi fisik itu berjalan seperti kura – kura. Di proyek ini kontraktor pelaksana bisa leluasa berjalan pelan dan diduga melanggar kontrak tanpa khawatir bakal kena sanksi. Salah satu contoh dengan kelonggaran yang diberikan kepada kontraktor yang gagal memenuhi kontrak 19 bangunan sekolah.
Dalam prakteknya, pemilik atau pengguna proyek berhak memutuskan kerjasama jika penyedia jasa gagal memenuhi janji . Tapi celakanya, PPK Prasarana Strategis II, Balai Prasarana Permukiman wilayah (BPPW) Provinsi Sulawesi Tengah sebagai perpanjangan dari pemerintah pusat, justru melakukan sebaliknya.
Alih-alih kena penalti, kontraktor PT Sentra Multikarya Infrastruktur yang berjalan seperti kura – kura pada pelaksanaan proyek itu, justru malah diberi kelonggaran berupa amandemen perjanjian berupa perpanjangan waktu melaksanakan proyek yang berakibat bertambahnya konsesi untuk meraup keuntungan di proyek ini.
Hasil riset Tim menyebutkan, untuk tahun anggaran 2020 lalu Ditjen Cipta Karya Kementrian PUPR melalui BPPW Provinsi Sulawesi Tengah, telah mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi dan rekontruksi pendidikan dasar Fase 1 B senilai Rp37,413.102.000, yang digarap oleh PT Sentra Multikarya Infrastruktur, dan konsultan pengawas dikelolah oleh PT Yodya Karya.
Berikut daftar sekolah yang mendapat alokasi anggaran rekontruksi dan rehabilitasi senilai Rp37,4 Miliar yang tersebar di Kota Palu dan Kabupaten sigi
Kota Palu
1.SD Inpres Buluri
2. SD Swasta Al Akbar
3. MTSS Walisongo Palu 4. SD Islam Iqra Petobo
5. SDN 1 Petobo
6. SDN 2 Petobo
7. SDN Inpres Petobo
8. SMKS Justitia
9. TK Annisaul Khairat
10. TK KT Bamba
11. TK Nosarara
12. MTsN 3 Kota Palu
*Kabupaten Sigi*
1. MTSS Alkahirat Bobo
2. MTSS Alkahirat Kaleke
3. MTSS Alkahirat Balamoa
4. MIS Alkhairat Bangga
5. MTSS Alkahirat Niadul Khairat Pombewe
6. SD Islam Terpadu Insan Gemilang
7. RA Darul llman
Sampai berita ini diterbitkan 19 bangunan sekolah dengan konsep green building dan menggunakan material ramah lingkungan berupa precast K-375, baja ringan dan alumunium itu masih dalam tahap pelaksana di masa tenggat proyek. ( TIM )