Preservasi Jalan Malala Agotua – Agoamas – Tonggolobibi Diduga Dilaksanakan Asal – Asalan

Berantas.id, Donggala – Preservasi Jalan adalah kegiatan penanganan jalan berupa pencegahan, perawatan, dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu-lintas atau penikmat jalan dengan nyaman sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.

Dengan tujuan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) pada tahun 2021 menurunkan anggaran Rp. 9.922.528.000,00 untuk pelaksanaan preservasi jalan ruas Malala Agotua – Agoamas – Tonggolobibi

Namun sayangnya, proyek yang dikerjakan oleh PT.SILKAR NATIONAL perusahaan asal Jalan Daan Mogot No 165 Kota Jakarta Barat  DKI Jakarta nilai kontrak 9 Miliar lebih, sebagian ruas jalan tersebut kembali rusak dan berlubang. Diduga dilaksanakan dengan asal – asalan dan tidak sesuai kontrak. Dan tidak tampak rambu-rambu di sekitar jalan yang rusak, begitu juga pasangan batu penahan bahu jalan yang diduga Volumenya disunat oleh pihak pengerja.

Kondisi itu dikuatirkan pengguna kendaraan bermotor khususnya roda dua akan mengakibatkan kecelakaan lalulintas terutama pada malam hari dan disaat hujan turun.

Untuk mengetahui kondisi sebenarnya, pada hari Senin tanggal 10 Januari 2022 siang, wartawan media ini dan beberapa aktivis LBH Progresif menyempatkan untuk melakukan investigasi di ruas jalan dimaksud yakni di ruas jalan Malala – Agotua – Agoamas – Siboang – Tonggolobibi yang masuk dalam penanganan Preservasi Jalan Jalan.

Dari pengamatan di lokasi, tepatnya di ruas Jalan Desa Malomba dan Desa Pesik terdapat titik aspal jalan yang baru diperbaiki dan kembali mengalami retak buaya dan berlubang serta pada pasangan batu penahan bahu jalan di Desa Bou yang diduga dilaksanakan secara asal – asalan dan tidak sesuai dengan desain.

Terlihat juga pada saluran pasangan batu mortar di Desa Dongko Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli yang diduga dikerjakan tidak sesuai dengan gambar kerja karena ketebalan lantai saluran hanya 4 – 6 Cm dan tak tampak ada batu kosong dicoran lantai.

Pada kondisi jalan yang mengancam pengendara juga Tidak terlihat rambu-rambu pemberitahuan berhati-hati jalan rusak. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan.

Beberapa warga sekitar yang ditemui menyampaikan bahwa kondisi tersebut belum cukup lama dikerjakan kini rusak lagi.

“Kesannya, pihak pelaksana baik kontraktor, PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen ) dan Balai Jalan Nasional Palu Provinsi Sulawesi Tengah terindikasi membiarkan begitu saja. Kondisi ini membahayakan apalagi tanpa adanya rambu-rambu,” ucap warga.

PPK 1.4 Lasahiru yang menangani jalan Nasional ruas Malala – Ogotua – Ogoamas – Siboang – Tonggolobibi saat dikonfirmasi TIM Media Berantas.id lebih dahulu memblockir nomer kontak jurnalis. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *