
Sigi, Berantas.id – Tak kunjung diperbaiki, kondisi jalan dan jembatan yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Palolo dan Kecamatan Nokilalaki sudah sangat memprihatinkan.
Sejak tahun 2019, saat pertama kali jalan dan jembatan ini ambles hingga putus total pada 2022, tidak ada sedikit pun perbaikan yang dilakukan oleh instansi terkait ( Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi ).
Inisiatif dari masyarakat untuk menghubungkan jembatan ini dengan membuat pohon kelapa supaya bisa dilalui pun sudah dilakukan dan beberapa kali memakan korban.
Anton selaku pengguna jalan menuturkan bahwa jembatan ini merupakan akses utama yang dilalui beberapa desa lainnya di Kecamatan Nokilalaki untuk menuju pusat perekonomian dan ibukota kecamatan yang berada di Pasar Kamarora.
“Desa di seberang jembatan kelapa ini yang masih masuk daerah kecamatan Nokilalaki, sekitar beberapa desa lagi, dan itu ekonomi dan segala macamnya terpusat di ibu kota kecamatan yaitu pasar Kamarora. Ini adalah akses satu satunya yang bisa ditempuh dalam jarak dekat untuk ke Ibukota kecamatan dan pasar Kamarora,” terang Anton.
Atas dasar kemanusiaan, Anton berharap penuh agar PEMDA ,( Pemerintah Daerah ) baik eksekutif dan legislatif dapat mendorong percepatan perbaikan jalan jembatan ini untuk menghindari jatuhnya korban lain.
“Terkhusus untuk wakil rakyat Dapil Kecamatan Palolo dan Kecamatan Nokilalaki supaya di tahun yang datang sudah bisa diturunkan anggaran perbaikan, ini sudah sejak lama kami menunggu, tapi belum ada perbaikan. Mohonlah kalian saling melempar bola, tidak mengelak tapi juga tidak berkata iya. Seharusnya, dewan dan instansi terkait, berbicara kepada Bupati Sigi dan Gubernur Sulteng secara terbuka, apabila ada kendala yang dikeluhkan sampaikan ke masyarakat apa alasan belum bisa diperbaiki”, tutupnya.(toni )