Berantas.id, Donggala – Proyek Rekonstruksi/ Peningkatan Jalan Kambayang – Sabang Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah dengan Anggaran RP 23,8 Miliar “molor dan terancam kena sanksi denda”.
Pasalnya, proyek yang bersumber dari DAK Penugasan ini seakan berjalan seperti kura – kura tanpa memberikan bobot progres yang signifikan, mengingat sisa waktu pelaksanaan kurang lebih 1,5 bulan dari kontrak 180 hari kerja sejak penandatanganan kontrak pada Mei 2023 lalu.
Hasil penelusuran lapangan oleh Media, memberikan fakta lapangan jika mmemang kondisi bobot volume masih sekitar 10 persen.
Nampak pekerjaan dilapangan seperti, galian drainase yang terpotong, pekerjaan drainase, susunan batu mortar, pembuatan Saluran plat Deucker, dan mobilisasi Tanah yang kategorinya urugan pilihan.
Pantauan langsung di lokasi proyek pada Minggu, 17 September 2023, progres fisik pekerjaan masih sangat rendah atau masih berkisar sepuluh persen, padahal proyek sudah dimulai sejak Mei 2023.
Di lokasi proyek di Desa Talaga, tampak pekerja tidak dilengkapi dengan perlengkapan kerja seperti APD ( Alat Pelindung Diri) dan hanya menggunakan 3 alat berat untuk mendukung pekerjaan sepanjang 9,825 Kilo Meter itu.
Bahkan parahnya lagi, saluran pasangan batu mortar yang sudah terbangun tampak patah dan retak memanjang sebelum memenuhi fungsinya.
Selain kurangnya dukungan perlengkapan kerja dan peralatan alat berat, Material LPB ( Lapis Pondasi Agregat Kelas – B) yang penyedia jasa gunakan diambil dari lokasi galian C di Desa Pani’i Kecamatan Dampelas yang diduga tidak mengantongi ijin.
Terkait dengan proyek tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Donggala, Anjas Budi Setiawan yang juga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas Pekerjaan Dimaksud, Saat dikonfirmasi wartawan hanya irit bicara.
Anjas hanya memblas satu kalimat saja dari benyaknya poin – poin pekerjaan yang dikonfirmasi.
“Alangkah bijaknya kami selesaikan dulu pekerjaannya, Inikan masih progress terus, Nantilah diselesaikan pekerjaan dulu baru kami bisa konfirmasi biar kami juga bisa fokus,” tulis Anjas via WhatsApp pada Selasa (19/09/2023).
Saat ditanyakan sudah berapa persen progress fisik pekerjaan itu, Anjas lebih memilih bungkam alias tidak menjawab meski telah disusul beberapa poin pertanyaan konfirmasi lanjutan. (tim)