Sonny Tjandra Dituding Tidak Dukung Kemajuan Olahraga Sulteng

Berantas.id, Palu – Pernyataan anggota DPRD Sulteng asal Fraksi NasDem Sonny Tjandra yang meminta evaluasi atas melonjaknya dana olahraga Sulteng menuai kecaman.

Pasalanya, dalam rapat Banggar pada Jumat 19 Agustus lalu, anggota Dewan Provinsi asal Dapil kabupaten Poso, Morowali, Morut dan Touna ini meminta agar dana olahraga perlu ditinjau kembali karena terlalu besar, dari sebelumnya Rp 9,2 Miliar menjadi 20, 7 Miliar. Bahkan ia meminta sebaiknya dana tersebut dialokasikan pada kebutuhan-kebutuhan lain.

Supardi salah seorang praktisi sosial kemasyarakatan menyesalkan pernyataan Sonny Tjandra yang terkesan tidak mendukung kemajuan olahraga di Bumi Tadulako. Padalah saat ini Dinas Pemuda dan Olahraga bersama K0NI Sulteng, tengah menggenjot agar atlet meraih prestasi dan Sulteng keluar dari zona juru kunci diajang multy event empat tahunan Pekan Olahraga Nasional (PON) serta event olahraga lainnya.

Menurut Supardi, apa yang disampaikan anggota dewan terhormat ini, sangat anomali dengan sikap dan niat besar Bapak Gubernur Sulteng Rusdy Mastura yang telah mencangkan program Sulteng Emas 2024. Meski disadari, untuk mewujudkan desain besar olahraga Sulteng tidak bersandar semata pada APBD Sulteng. Karena Tim POKJA Sulteng Emas membangun komitmen dengan sponshorsiip.

” Bagaimana mau jalan program pembinaan atlet, jika tidak ditunjang dengan pendanaan serta ketersediaan prasarana yang memadai,” cetusnya, Selasa 23 Agustus 2022.

Bercermin dengan provinsi -provonsi lain, tambah Supardi atlet-atlet selalu menyumbangkan medali baik di ajang nasional maupun internasional karena dana pembinaannya ditunjang oleh emerintah daerah.

” Tidak hanya itu, terjalinnya harmonisasi antara pihak eksekutif, legislatif serta KONI selaku wadah berhimpun cabang olahraga,” jelasnya.

Ia manambahkan jika dana pembinaan olahraga minim, yakin dan percaya jangan pernah bermimpi Sulteng akan di perhitungkan oleh provinsi-provinsi lain. Apalagi dalam waktu dekat berbagai hajatan olahraga akan digelar, seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX di Kabupaten Banggai. Kemudian Pra POPNAS di Kota Palu, Pekan Olahraga Wartawan Nasional (PORWANAS), serta berbagai event olahraga ditingkat lokal lainnya. Kesemuanya ini tentunya membutuhlan dukungan dana dari Pemerintah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga.

” Nah kalau ada anggota dewan yang spektis dengan kemajuan olahraga daerah ini, maka perlu di pertanyakan, konsistensinya,” tandas Supardi.

Ia juga menyarankan sebaiknya anggota dewan tidak hanya fokus pada hal-hal yang sifarnya bisa menguntungkan dirinya. Seperti dana Pokir anggota dewan yang muaranya hanya diperuntukan pada pekerjaan fhisik, bukan pada pembinaan atau pengembangan SDM.

” Saya berharap cara berpikir anggota dewan tidak monoton. Karena saat ini olahraga dari cabor manapun tengah digandrungi masyarakat, sehingga perlu sokongan dan dukungan baik pemerintah maupun legislatif,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *