
Berantas.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Fraksi Demokrat Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah (Dapil Sulteng) H. Anwar Hafid menyoroti terkait pengelolaan lingkungan perusahaan tambang khususnya PT IMIP di Kabupaten Morowali, Sulteng.
Anwar Hafid yang juga mantan Bupati Kabupaten Morowali dua periode ini melalui pesan WhatsApp_nya kepada wartawan, meminta pemerintah untuk lebih ketat lagi mengawasi aktifitas PT IMIP.
“Pemerintah provinsi dan kabupaten diharapkan melakukan pengawasan ketat atas pengelolaan lingkungan akibat kegiatan pertambangan yang ada di Morowali dan Morut, tak terkecuali IMIP,” pinta Anwar Hafid yang sering disebut oleh masyarakat Sulteng dengan sebutan Putra Wosu itu, Rabu, 29 Juni 2022.
Menurut Anwar Hafid, banjir yang terjadi di wilayah kawasan IMIP beberapa hari lalu hingga menyebabkan sebagian besar rumah rumah warga dan infratruktur jalan terendam adalah gambaran nyata minimnya pengelolaan lingkungan di kawasan pertambangan tersebut.
“Hari ini mungkin desa Bahomakmur. Besok-besok bisa jadi daerah lainnya, dimana aktivitas pertambangan masif, sementara upaya kelola lingkungan sangat minim,” kata Anwar.
“Kalau di zaman saya dulu, luas kawasan industri IMIP itu 2000 hektar. Pemerintah harus awasi ini dengan ketat, utamanya soal pengelolaan lingkungan,” katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, dimana Desa Bahomakmur, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) diterjang banjir, pada Senin 27 Juni 2022, lalu.
Banjir yang merendam kawasan pertambangan itu diakibatkan tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Morowali itu merupakan salah satu kawasan pertambangan terbesar.
Berdasarkan keterangan warga Bahomakmur yang tinggal di jalan Torpedo Blok E bernama Rusdi, bahwa air tiba-tiba naik pada jam 3 sore yang diawali turunnya hujan sekira jam 11 pagi.
Menurutnya, ada beberapa titik yang mengalami banjir di Desa Bahomakmur, yaitu di daerah jembatan layang depan toko Alfamidi, dan diperbatasan Desa Fatufia dan Bahomakmur.
Untuk diketahui, wilayah Kecamatan Bahodopi yang merupakan lokasi pertambangan PT. IMIP akhir-akhir ini sering di landa banjir di saat datang musim penghujan.***